1. Zainuri Kelas 4 SD, tinggal di Munggang Lor, Sidoharjo, Samigaluh, KulonProgo bersama Ibu nya yang sehari-hari mencukupi kebutuhan dengan menjadi buruh. Bapaknya tidak dapat beraktivitas normal karena mengalami kecelakaan yang menyebabkan fisik nya cacat.
  2. Funky kelas 5 SD, seorang anak yatim tinggal bersama ibu nya yang mencari nafkah sebagai petani.
  3. Ari (Kelas 4 SD) dan Pino (Paud) kakak beradik dari keluarga kurang beruntung karena pekerjaan orangtua nya yang tidak pasti.
  4. Abid (TK) dan Wahyu (Kelas 3 SMP) tinggal bersama Ibu nya yang sehari-hari berjualan jajanan. Ayahnya meninggal menjadi korban TKI

  1. Muhamad Hamdani (Kelas 4 SD) dan Jafar Yulianto (SMP kelas 3) tinggal bersama keluarganya yang kurang beruntung, foto tersebut diwakilkan oleh Ayahnya yang bekerja sebagai buruh bangunan.
  2. Bapak Basuki, tinggal di Kalibiru,kokap,kulonprogo bersama 2 anak dan cucu nya, mencari nafkah sebagai buruh yang tidak pasti pendapatannya.
  3. Mbah Kismoyono, tinggal di Kalibiru, bersama suaminya yang sudah tidak bisa beraktivitas dengan normal. Menjadi tulang punggung supaya dapur tetap mengepul dengan menjadi petani.
  4. Ibu Sarjiyo, 40 tahun, tinggal di Kalibiru. Tidak bekerja, hanya sebatang kara mengandalkan BLT untuk makan sehari-hari.

  1. Bapak tersebut mewakili Muhammad Fauzan berusia 16 tahun yang tinggal di Kayen, Sendangsari,Pajangan, Bantul. Anak yatim yang tinggal dan dibiayai oleh paman nya yang bekerja sebagai tukang kayu.
  2. Simbah Kerto Dimejo, tinggal sebatang kara di dusun Temuwuh Lor, Gamping, Sleman. Rumah petaknya adalah hasil gotong royong warga di RT nya. Untuk makan sehari-hari menunggu bantuan warga sekitar.
  3. Mbah Wagiyo, usia 72 tahun, tinggal sendiri di Gamping Lor. Anaknya tinggal di dusun lain bersama keluarga nya
  4. Mbah Wajiyem, Usia 60 tahun tinggal di Temuwuh Lor, Gamping, Sleman, bersama cucu nya yang masih kecil di gubuk nya yang terbuat dari bambu.