Eksekusi kali ini dilakukan oleh para akhwat kece yang terdiri dari 7 orang Pasukan akhwat.Setelah sholat ashar, kami langsung berjalan menuju sasaran eksekusi penyaluran sedekah disebuah desa daratan II Minggir Sleman. Seorang anak kecil yang berumur 5 tahun yang tinggal bersama pamannya di sebuah desa. Rumah kecil yang jadi sebuah sandaran bagi andy, paman dan bibinya. Andy bersekolah d TK Daratan. Setiap masuk sekolah andy diantar pamannya dengen sepeda ontelnya. Disekolah andy sangat senang bertemu teman2 dan semangat yang luar biasa untuk belajar.Pada suatu hari, tepatnya hari ahad andi berkata kepada pamannya,”Pak kenapa hari ini harus libur? Andy kan ingin belajar disekolah!”
Pamannya pun menjawab,” Bu guru kan juga capek mengajar terus, bu guru juga pengen liburan bersama keluarganya”.
Andy berkata,” gak usah libur”.
Begitu semangatnya andy hingga dia tidak mau libur belajar.
Sejak 4 hahun ini ia tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak berumur 1 tahun andy ditinggal oleh ibunya bekerja di probolinggo jawa timur. Ayahnya sudah meninggal karena sakit.Semua biaya sekolah andy dtanggung oleh pamannya, sedangkan pamannya hanya seorang buruh sawah dengan penghasilan yang tidak menentu dan pekerjaan yang tidak menghasilkan banyak penghasilan.Tetapi pamannya tetap gigih bersemangat agar andy tetap bersekolah. Sejak ditinggal 4 tahun ini ibunya tidak pernah memberi kabar da memberi kebutuhan hidup bagi andy. Andy tidak pernah bertanya kemana ibunya pergi karena sejak 1 tahun paman dan bibinya sudah dianggap sebagai kedua orang tuanya.
Setelah itu, kami menuju targed ke 2, yaitu seorang anak yang bernama bintaro.
Setelah sekian lama mencari sampai kesasar salah jalan pun kami alami dan akhirnya tiba di desa sutan sendangrejo minggir sleman.
Bintoro adalah anak ke 2 dari Ibu Tuwoh.
Bintoro seorang anak berumur 14 tahun, sejak kecil bintoro kurang lancar bicara. Setelah belajar d SLB ada kemajuan berbicara.

Sejak kecil berumur 6 tahun, bintoro sudah hidup bersama ibunya. Sedangkan ayahnya sudah meninggal karena kecelakaan. Selama ini ibunya (Tuwoh) bekerja sebagai buruh penjaga bebek tetangga. Sementara kakaknya bekerja di luar kota tidak pernah memberi uang kepada ibunya dan bintoro.Sekarang bintoro tinggal di SLB Sutan sendangrejo minggir sleman.
Target berikutnya kami menuju desa pundong 5 mlati sleman.
Tibalah kami dirumah simbahnya totik, didepan rumah sangat gelap tak ada satupun cahaya lampu yang menyinari. Kami kira tidak ada orang didalam rumah karna sudah beberapa kali kami ketuk pintu rumah tak ada suara.
Dan kami mengetuk lagi untuk mengetahui apa ada orang didalam. Tiba-tiba munculllah simbah- simbah dari arah samping rumah.Setelah kami dipersilahkan masuk, simbah itupun bertanya kepada kami maksud kedatangan kami untuk apa?

Kami pun menjawab dan berbincang- bincang tentang keadaan keluarga simbah.
Seorang simbah yang tinggal dirumah sederhana dengan ruangan yang tidak semua ruangan diterangi oleh cahaya lampu listrik, dikamar simbah ternyata cahaya diterangi oleh lampu sentir atau lampu teplok, dengan dapur sederhana dari tungku di samping rumah. Lantai yangasih terbuat dari tanah dan tak ada kursi dan meja diruang tamu.
Simbah tersebut mempunyai 7 anak dan yang meninggal 4, 3 anak yang lain: yang dua sudah menikah dan yang satu tinggal bersama simbah.
Simbah sangat senang dikunjungi oleh kami.
Tibalah kami menuju target berikutnya disebuah desa mulungan wetan sendang adi mlati sleman. Seorang anak bernama Fitri yang tinggal bersama neneknya, kedua orang tuanya sudah meninggal. Ayahnya meninggal sekitar 6 tahun yang lalu, sedangkan ibunya meninggal sekitar 1 tahun yang lalu karena terkena penyakit jantung. Sedangkan simbahnya seorang buruh tani. Tetapi setelah ibunya fitri meninggal dia tidak bekerja dan sementara ini dia dibantu oleh tetangganya yang sering memberi mereka makanan.
Tak terasa waktu berjalan cepat sampai pukul 19.30wib. Setelah dari mulungan kami pun selesai menyalurkan bantuan pada hari itu.